disini, dipikiranku..

hidup baru
antara bertahan atau gugur
antara menikmati atau dinikmati
antara tersenyum atau tidak sama sekali
antara tertawa atau ditertawakan
ku masih dengan aku yg sekarang
yg tak sanggup, walau bukan berarti tak kuat
tak siap akan mereka..
tak siap akan mereka..

hidup baru..
kuatkah..? atau bahkan harus dikuatkan
aku yg lebih sendiri
aku yg lebih diam
aku yg lebih terbakar
aku yg lebih labil
aku yg mencoba berdampingan dengan suasana
dan bukan bergabung dengannya

aku dengan bukuku
aku dengan pakaianku
aku dengan sikapku, sifatku dan suasanaku
dan aku dengan kesendirianku

apakah aku akan kalah?
atau bertahan dengan beberapa kehilangan?
kehilangan sebagian diruku?
semua ada disini, dipikiranku..

-alpha8-
-20/09/10-
-22:30-

baru ini

ku gerakkan jari-jemariku
hingga namamu pun terukir indah
rasa rindu yg sering hinggap
kini kembali lg
hingga suatu saatkau punmenghentak
hentakkan keras yg tak biasa
hentakkan hati yg menghancurkan
setiap puing-puing rasa
bahkan baru kali kali ini saja hati kembali
kembali berani menyebutmu
menyebut sang dewi athena
sang dewi yg memancarkan kasih
yg kau tutup pintu itu
hanya kepadaku

ku memang egois
tak salah kau acuhkanku
bahkan bayanganku sekalipun
dan bahkan kepada mimpi akan mu
yg hanya ia penghubungku dengan mu

apa ini tanda
tanda akhir dari kisahku tentangmu
akhir yg cukup memilukan hati
bahkan inilah satu-satunya kegelapanmu
dari semua cahaya yg tak cukup walau kau bagikan

sekilas ku merasa aneh, khusus, janggal, dan ketakutan
ku merasakan kegelapanmu yg mulai merasukiku
dan baru kali ini ku ragu
ragu akanmu..
baru kali ini

-alpha8-
-20/09/10-
-22:00-

Kuharap

Membicarakanku..?
Oh kuharap itu kau.
Saat kucoba tebakan salah, dan memang salah..

Semakin kuharap itu kau.
Dalam kesendirianku, dalam kesepianku.
Batinku terus melantangkan 2 patah kata anugrah, namamu..

Dalam sakitku, dalam tiap hembus nafas yg berat.
Kuharap itu kau..
Dan teringat lg senyummu, di tempat mulia dimana ilmu terus mengalir..

kuharap memang takdir yg mempertemukan kita.
Seorang biasa yg mendamba kepada sang rembulan, seorang yg hanya bisa terbang dalam angan.

Seorang pecundang yg kalah dari persaingan.
Dan tak bisa dapatkan sebuah cita..

Menyedihkan?
Ya, menyedihkan..
Tp kuakan bisa berjaya dengan semua yg ada di diriku, yg melekat padaku, yg telah kudapat, dengan tenagaku sendiri.
Aku janji..

pada saat itu, kuingin kita bertemu lg.
Dan kuharap itu kau..Bulan..

Di depanmu, di hadapanmu

Tak sanggup ku menyentuhmu, hingga kini.
Walaw dalam kata, walaw dalam mimpi.

Hanya dalam rasa, rasa seorang kecil yg tak mampu membesarkan bahkan hatinya dihadapanmu..

*hey honey, listen to me carfuly.
I will be your best friend, i will be your guiding ride*
mengalun tenang di sepanjang daun telingaku, setiap malam, setiap pancaran indah yg diberikan bulan kepada bumi..

Tak ingat pasti kau, seaktif apa aku mencari perhatianmu.
Semerah apa mukaku ketika bertemu.
Ya, merah semu..
Hanya didepanmu

walaw iya ku punya kata, tak pernah lancar dan bergeming.
Terbius indahnya kau, ciptaanNya.
Sampai kubawa Ia kedalam gumamanku, tak tahu adab kumenjadi..
Didepanmu..Bulan..

Pancaranmu

Ku terpesona..
Indah pancaranmu, buatku tergila..

Terdiam kucoba ungkapkan, lemah bibir tuk ucapkan..
Hanya pujian dalam hati, terus mengalun terasa harmonis..

Tiada beda malamku, terbelengggu terang sinaran yg memukau..
Walau kutau kau tak hiraukanku, hanya dalam bayangan ku berulah..

Tak sanggup munafikkan kenyataan, di dunia yg terlalu kejam tuk rasaku..
Jujur, kuterpesona..bulan..