di 70 aku berjuang, kini aku berkilah


kini aku berkilah
disinilah aku pertama dipertemukan
ujian tau semacamnya yg hanya menjadi awal setiap awal kehidupan baru
apa aku sanggup?
apa aku cukup kuat?
ya..
atau tidak??
let me answer it by myself..

detak jantung tak berirama
berlari, terbang kalau bisa
tak ia ijinkan ku untuk terlelap
demi masa depan..
ya, masa depan

apa aku spesial?
apa aku lebih?
hingga beranikan diri
bodoh? ya bodoh.
walaw harapan bahkan bisa sirna sebelum sadar
menyedihkan? tentu..

bahkan untukku, sangat menyedihkan
dilanda ketakutan akan diri ini
diri yg semakin rapuh
rapuh akan lingkungan tak menentu
kuingin keluar, tak temukan arah
kuingin berubah, tak temukan semangat

teriak? sudah kucoba
hanya hembusan angin yg tersisa
dari lenguhan badai teriakanku
di hari yg seharusnya ku terbakar
terbakar api jogja
hingga takbisa kendalikan diri

tapi nyatanya?
ku tergolek di sudut dalam
sangat dalam
dingin..
gelap..
hanya pantulan sinar bulan yg bisa masuk
mengalahkan sang surya di tahtanya

raungan makhluk kecil disamping sungguh mengganggu
raungan yg memekikkan telinga
telinga siapapun yg sedang dilanda kerapuhan
kerapuhan akan hidup
ya, rapuh..

apa aku berbagi?
tidak, hanya mengeluh
sebagai sikap manusiawi yg dibenci
dijauhi..
dikutuk..
huh!

ingin bersama mereka
dalam kerinduan dan kedinginan ini
tp tak ada daya
ku hanya berharap

bukan jeritan cengeng
melainkan keinginan seorang naif
yg bahkan dibenci dirinya sendiri

kumpulkan semangat
demi esok..
di 70 aku berjuang..

maulbulet, last voice before utul ugm

No comments:

Post a Comment